Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah melupakan orang yg kita sayang,
padahal dia bukan milik kita lg. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidak tahanan kita terhadap sikap orang lain yang mencela kita.
Ketika itu terjadi, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan mantan kita.
Hal yang paling membahayakan adalah habisnya waktu kita dalam memikirkan upaya membalas orang itu (si mantan maksud saya).
Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa itu adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat,
dan lainnya. panu, kadas, kurap, kutu air, minum saja bodrex, hahaha becanda.com
Karena itu, kegigihan kita menjadi suatu keharusan.
Apa yang menyebabkan konflik diatas itu terjadi karena seseorang menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, cakep, dan merasa sukses, pokoknya saya yg pas buat dia (ckakakakak ngimpiiiiiiiiii).
Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung.jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.
Teknik pertama mengatasi masalah tersebut adalah tidak menilai lebih kepada diri kita.
Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang pacar yg setai (upzz keceplosan) " setia maksud saya, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat (has been censored).
Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin susah memahami yg sebenarnya terjadi, bahwa sobat sudah tidak lg bersamanya.
Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam :
Pertama ,
belajar melupakan.
Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah SWT. Kita harus melatih diri untuk merasa sekedar hamba. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikitpun.
Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikitpun . Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.
Kedua ,
kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.
Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat.
Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita.
Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita.
Ketiga , kita harus berempati.
Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita.
kita harus belajar berempati.
cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.
Keempat , jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri
Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan
Kelima , semoga bermanfaat
akhir kata.. Manusia yang kuat bukanlah mereka yang kuat secara fisik, melainkan mereka yang mampu mengendalikan amarah
DON'T BE ANGRY WITH ME
Sabtu, 19 Maret 2011
Melupakan Orang yang Kita Sayang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar